Mengoyak Ketulusan Berjilbab Syar’i
SEKITAR 17 tahun lalu, saya satu kampung indekos dengan putri seorang tokoh besar ketua umum ormas Islam. Meski sang ayah dikenal sebagai cendekiawan cum ulama, bahkan sebagian pengikutnya menyebut sebagai ‘wali’, anaknya yang berkuliah di UGM itu tidak berjilbab. Bagi saya ini luar biasa; di luar kebiasaan dan aneh. Tapi, saya tidak mau memusingkan pilihan anak tokoh besar itu.
The post Mengoyak Ketulusan Berjilbab Syar’i appeared first on Islampos.
0 Komentar untuk "Mengoyak Ketulusan Berjilbab Syar’i"